Keterlibatan sejumlah warga negara Indonesia dalam menyebarluaskan ideologi ISIS ini dibenarkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution. Sebanyak lebih dari 10 organisasi diketahui terlibat sebagai pendukung ISIS. Diantaranya, Jamaah Ansorut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba’asyir, kelompok Maman Abdurahman, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso, dan kelompok Al Mujahirun atau Hizbut Tahrir.
Anggota ISIS di tanah air memberi dukungannya dalam bentuk dukungan finansial, penyebaran paham lewat internet hingga perekrutan personel. Tak pelak, organisasi-organisasi itu bahkan menyebarkan pahamnya melalui dunia maya.
Pergerakan ISIS di Indonesia yang dinilai sudah sangat merisaukan itu pun ditanggapi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Untuk mengejar tujuannya mendirikan negara Islam, ISIS gencar mengincar negara-negara lemah dalam hal ideologi, keamanan, politik dan ekonomi. “Penanaman ideologi sama dengan virus. Kalau lemah, virus masuk dengan gampang,” ucap Kalla dalam pidato pembukaan seminar Perkembangan ISIS di Indonesia dan Penanggulangannya di Jakarta, Senin (23/3). Maka dari itu, Kalla berharap Indonesia dapat bertumbuh menjadi negara kuat agar tidak mudah disusupi dengan ideologi-ideologi yang hanya mengundang perpecahan dan kebencian dengan dasar agama dan kepentingan kelompok semata.
Sumber : Kompas.com/jawaban.com/ls